Akuntansi Internasional # Tugas 2 (Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka)



HARGA KEBUTUHAN POKOK

Stok Langka, Harga Beras Rp12.000/Kg

Harga kebutuhan pokok Solo dipengaruhi langkanya stok beras, Harga beras di Solo

menembus angka Rp12.000/kg.

Solopos.com, SOLO — Terbatasnya stok beras di sejumlah wilayah membuat harga kebutuhan

pokok itu mencapai Rp12.000/kilogram untuk beras jenis C4 super.

Berdasarkan pantauan Solopos.com atas harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional

Kota Solo terungkap harga beras C4 super yang semula Rp9.500/kg naik menjadi Rp10.000/kg.

Sedangkan beras C4 sedang yang semula Rp10.000/kg kini dihargai Rp11.500/kg, beras C4

biasa yang semula Rp9.000/kg kini dijual Rp10.500/kg.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Gede, Ambar, 36, mengatakan kenaikan harga kebutuhan

pokok yang rata-rata mencapai Rp1.000/kg diduga terkait kelangkaan yang dipicu tak adanya

panen selama musim penghujan ini. Faktor lain yang menjadi penyebab naiknya harga beras,

imbuh Ambar, adalah biaya produksi pada musim penghujan yang meningkat dua kali lipat.

Kondisi tersebut diyakininya hanya akan bertahan beberapa hari sampai sejumlah wilayah

penghasil padi seperti Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, maupun Klaten panen padi. “Tak hanya

beras jenis C4 yang naik, beras jenis mentik yang semula dijual seharga Rp11.000/kg sampai

Rp12.000/kg saat ini menembus angka Rp13.000. Begitu juga dengan Raja Lele yang menembus

harga Rp14.000/kilogram dengan harga awal Rp12.000/kilogram sampai Rp13.000/kilogram,”

kata dia saat ditemui Solopos.com, Senin (23/2/2015).

Pedagang lain di Pasar Gede, Rina, 30, menuturkan harga beras yang melonjak membuat

penjualan beras menurun 30% dari biasanya. Harga beras jenis C4 yang menembus Rp12.000/kg

itu, menurut dia baru terjadi Senin. “Kalau naiknya sudah lama, tapi hari ini kenaikan cukup

drastis dari sebelumnya. Harga saat ini juga membuat saya tidak banyak membeli beras dari

distributor beras,” bebernya.

Kondisi serupa terjadi di Pasar Hadjodaksino Solo, salah seorang pedagang , Marno, 39,

membeberkan kenaikan harga beras membuat pelanggannya memilih beras termurah yaitu jenis

C4 biasa. “Tapi hari ini sepertinya para petani sudah siap panen, jadi kemungkinan bulan depan

harga kembali normal,” terangnya.

Harga beras di pasar tersebut untuk jenis C4 super naik tiga kali dalam dua pekan dari

Rp9.500/kg naik menjadi Rp10.000/kg hingga Rp11.000/kg. Jenis C4 biasa awalnya Rp9.000/kg

menjadi Rp9.500/kg sampai Rp10.500/kg. Beras jenis mentik wangi menjadi Rp12.000/kg dari

sebelumnya Rp11.000/kg dan Rp10.000/kg. Raja Lele yang sebelumnya Rp11.000/kg naik

menjadi Rp11.500/kg dan saat ini menjadi Rp12.500/kg.

Sumber: http://www.solopos.com/2015/02/23/harga-kebutuhan-pokok-stok-langka-harga-beras-

rp12-000kg-579470



Pendapat:
Menurut pendapat saya, Langkanya stock beras di Indonesia di picu dari musim penghujan, biasanya kalau beras langka pasti akan mengalami kenaikan harga untuk beras di tambah biaya produksi yang melambung tinggi sama hal nya dengan bahan pokok. 

Masalah utama yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pangan adalah ketergantungan bangsa kita terhadap padi (beras). Konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia pada tahun 2004 adalah 136 kg, di tahun 2010 meningkat menjadi 139 kg dan terbesar di dunia. Besarnya konsumsi beras masyarakat Indonesia per kapita per tahun menyebabkan setiap tahunnya pemerintah harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Hal tersebut akan terus meningkat dan selalu menjadi masalah klasik yang terjadi di Indonesia. 
 
Dan ditambahnya musim penghujan memang membuat panen gagal dimana-mana, kelangkaan beras pun terjadi
sebagai pilihan rakyat memilih beras yang harganya tinggi seperti beras jenis C4 super,
pedagang beraspun mengeluhkan penjualan beras musim ini mengalami kemerosotan. 

Meskipun begitu kami mengecam keras masuknya beras impor  ke Indonesia. Kami yakin para
petani Indonesia di kemudian hari panen kami akan segera membaik dan kembali normal.

Oleh karena itu, potensi kearifan lokal yang telah diterapkan dan dibuktikan oleh orang-orang Indonesia terdahulu harus bisa diterapkan pada masyarakat sekarang. Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa tanpa beras kita masih bisa hidup dan memenuhi kebutuhan karbohidrat. Bahkan bahan pangan lain, contohnya ubi jalar merah mengandung karbohidrat yang tinggi dan vitamin A mencapai 2310 mcg. Pemerintah harus serius dalam menangani hal ini, sedikit demi sedikit pola konsumsi masyarakat Indonesia harus bisa dialihkan.

Pemerintah harus mulai menggiatkan penanaman dan produksi pangan non beras atau padi, dan menanam tanaman pangan yang sesuai dengan keadaan wilayah masing-masing, misalkan menanam sagu; jagung di Indonesia bagian Timur. Kemudian, menanam ubi; singkong; gadung; talas di Indonesia bagian Barat khususnya Jawa. Dengan ini masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan sebagai alternatif makanan pokok, sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan pangan.  

sumber: 


  • http://www.solopos.com/2015/02/23/harga-kebutuhan-pokok-stok-langka-harga-beras-

    rp12-000kg-579470
     
  • http://kopma.lk.ipb.ac.id/2011/11/03/upaya-mengatasi-situasi-kelangkaan-pangan-dengan-meanfaatkan-kearifan-lokal/

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFLASI NIKARAGUA

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2